KUTOARJO_Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kutoarjo sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis dibidang Pemasyarakatan kembali menyelenggarakan kegiatan Family Gathering dengan bekerjasama PKBI Daerah Jawa Tengah bertemakan SEHATI (Semangat ABH Berbakti), Selasa (3/10/2023).
Kegiatan digelar selama 2 hari (3/10) dan (4/10) dengan melibatkan total 60 orang dengan rincian 30 orang tua Anak Binaan dan 30 Anak Binaan. Selain mendekatkan orang tua dengan Anak, kegiatan juga bertujuan untuk pelatihan pengasuhan Anak Binaan bagi rang tua.
Pola asuh adalah pola interaksi antara orang tua dan anak baik secara perilaku maupun dalam berkomunikasi dengan anak. Kegiatan pengasuhan seperti mendidik, membimbing serta mendisplinkan dalam mencapai proses kedewasaan baik secara langsung maupun tindak langsung. Pola pengasuhan bagi Anak di LPKA berbeda dengan anak pada umumnya, karena anak-anak tersebut sedang menjalani masa pembinaan di LPKA dengan latar belakang kasus yang beragam. Tanggung jawab untuk memberikan pengasuhan Anak Binaan di LPKA menjadi tugas bagi para pengasuh, sedangkan nantinya setelah Anak Binaan selesai menjalani masa pembinaan dan keluar dari LPKA menjadi tanggung jawab orang tua di rumah.
Kepala LPKA Klas I Kutoarjo, Teguh Suroso membuka secara resmi kegiatan tersebut dengan didampingi para pejabat struktural di Aula Sahardjo. Dalam sambutannya, Teguh mengulas pentingnya peran orang tua dalam membimbing Anak Binaan. Dukungan orang tua menjadi motivasi tersendiri bagi Anak Binaan ketika "kepleset" akibat tindakannya yang tidak berfikir panjang dan akhirnya berhadapan dengan hukum.
"LPKA Kutoarjo membimbing dan membina Anak Binaan dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, dan dari total 103 Anak Binaan saat ini, didominasi kasus Asusila. Pacaran kebablasan hingga tidak terkontrol dan terjadilah hubungan suami istri yang belum waktunya hingga terkena pasal dalam Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA) dan Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), " jelas Teguh.
Pada sesi pertama, hadir narasumber Dr. Ika Endah Lestari, Sp.KJ dari RSUD Tjitrowardojo Kabupaten Purworejo dengan materi “Self Esteem – Motivasi kepercayaan diri bagi ABH” yang dulanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh Anak binaan kepada narasumber. Stigma negatif tentunya tidak bisa langsung hilang dari para Anak Binaan setelah pulang kembali ke tengah-tengah lingkungan masyarakat. Peran dukungan keluarga, masyarakat dan dari Anak Binaan itu sendiri untuk bangkit dan memiliki motivasi positif agar bangkit. Dan sesi pertama berakhir pukul 11.15 WIB.
Narasumber berikutnya pada sesi kedua pukul 13.00 WIB materi dengan tema“Pola Pengasuhan ABH dan Penerimaan sosial bagi orang tua yang inklusi bagi ABH” yakni CVR Abimanyu, S.Psi, M.Psi. Ia merupakan dosen Fakultas Psikologi di Universitas Katolik Sugijapranoto (Unika), Semarang. Kegiatan dikemas dalam bentuk dinamika kelompok dengan Anak Binaan berdampingan dengan masing-masing orang tuanya.
Kegiatan diakhiri dengan penyerahan 1 set alat cukur rambut yang di berikan secara simbolis oleh Ketua PKBI Cabang Purworejo dr. Kuswantoro, M.Kes kepada Kepala LPKA Kutoarjo serta penyerahan sertifikat Barbershop kepada Anak Binaan.
Kegiatan ditutup dengan menuliskan surat cinta untuk orang tua dan surat cinta untuk Anak Binaan yang nantinya di bacakan oleh orang tua maupun Anak Binaan. (AP)
Copyright © 2021 Jurnalis Nasional Indonesia - All Rights Reserved.